Al Azhar Bantah Isu Murtadnya Dosen Bernama Dr Mark Gabriel Mustafa

By-|

Instagram

Universitas Al Azhar
Universitas Al Azhar (Wikipedia)

Beberapa hari ini heboh pemberitaan  media asing termasuk media Indonesia tentang murtadnnya seorang ulama Mesir yang juga guru besar Universitas Al Azhar bernama Dr Mark Gabriel Mustafa, berita murtadnya ulama tersebut mendapat reaksi beragam dari umat muslim di seluruh dunia.

Yahya Ameen, Direktur Urusan Kepegawaian Universitas Al Azhar membantah kebenaran berita tersebut, dia meyakinkan bahwa tidak ada nama Dr Mark Gabriel Mustafa dalam jajaran dosen atau mantan dosen Universitas Al Azhar.

“Siapa itu Dr Mark Gabriel Mustafa? itu berita provokasi, sama sekali tidak benar,” ujar Yahya Ameen di ruang kerjanya di gedung rektorat Universitas Al Azhar di Kairo kepada ANTARA, Selasa (30/9/2014).

Baca juga:

Menurut yahya berita itu hanyalah berita provokasi yang tidak mengandung nilai kebenaran, Yahya menilai nama ‘Dr Mark Gabriel Mustafa’ itu saja sudah terdengar aneh, sehingga sangat wajar bila kebenaran berita itu sangat diragukan. Yahya juga mengatakan, tidak ada dalam sejarah, guru besar Al Azhar keluar dari agama Islam.

“Namanya saja sudah aneh begitu. Mana ada guru besar Al Azhar murtad?,” katanya seperti dikutip dari republika.co.id, Rabu (1/10/2014).

Bantahan senada juga dilontarkan oleh Prof Dr Mohamed Rashad Dahmash, ulama senior Mesir dan guru besar perbandingan agama di Fakultas Studi Islam, Universitas Al Azhar, Mohamed Rashad mengatakan berita tentang murtadnya seorang yang bernama Dr Mark Gabriel Mustafa adalah berita palsu.

Menurut Mohamed Rashad, bila ada guru besar Universitas Al Azhar yang keluar dari agama Islam tentu sudah ramai diberitakan oleh media Mesir, sementara kabar murtadnya orang bernama Dr Mark Gabriel Mustafa ini sepi dari pemberitaan media Mesir, bahkan tidak ada media Mesir yang memberitakan.

“Itu berita palsu. Kalau benar berita itu pasti sudah ramai digembar-gemborkan media massa Mesir,” kata mantan Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Al Azhar itu.

Berita Terkait.