Sabtu, 15 Agustus 2015, bertempat di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur, festival layang-layang akan digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Acara menarik tersebut diselenggarakan sebagai rangkaian acara Banyuwangi Festival 2015 yang tengah digelar setahun ini.
Festival Layang-layang akan diikuti oleh oleh ratusan peserta yang diwajibkan memakai pakaian khas Banyuwangi. Adapun jenis layang-layang yang akan diterbangkan pada festifal tersebut adalah layang-layang dengan bentang minimal 1,5 meter yang bahannya terbuat dari kain, plastik atau kertas.
Layang-layang tersebut diwajibkan dibentuk atau dihias dengan corak khas budaya Banyuwangi, seperti omprok gandrung, kebo-keboan, seblang, barong, dan damarwulan. Acara festival Layang-layang sendiri akan dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Baca juga:
Wawan Yadmadi, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, mengatakan ada tiga kategori yang dilombakan dalam festival layang-layang. Tiga kategori tersebut adalah, menerbangkan ke udara dan waktu serta kesulitannya. Lalu, adu sambitan atau menggesek benang antar layangan. Kemudian yang terakhir adalah adu sawangan.
Sawangan sendiri adalah bunyi yang dihasilkan oleh layang-layang saat diterbangkan. Suara layang-layang akan semakin kencang ketika angin yang bertiup semakin kencang. “Sawangan ini adalah dengan suara layangan dan dilaksanakan pada malam hari karena kalau malam bunyi sawangannya keluar dari tiupan angin yang kencang,” ungkap Wawan Yadmadi, dikutip dari Kompas.com, Kamis, 13 Agustus 2015.
Menariknya, panitia Festival Layang-layang juga akan menghadirkan stand pameran yang menjual beragam model layangan dari kertas maupun kain. Dari stand-stand tersebut, masyarakat juga bisa belajar membuat layang-layang sendiri. Para penjaga stand akan menuntun para pengunjung yang ingin belajar membuat layang-layang.
“Ini sebagai salah satu langkah pemkab mewadahi kreativitas pedagang agar yang telah dibuat bisa dijual ke masyarakat. Pedagang pun juga siap mendemontrasikan kepada masyarakat cara membuat layangan, mulai membuat ragangan (kerangka) hingga memilih benang untuk bisa menerbangkannya,” pungkasnya.