Belum lama ini, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, usul kepada Presiden Joko Widodo untuk mengratiskan seluruh kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu, Jawa Timur. Usulan tersebut mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Abdurrahman.
Abdurrahman mendukung usulan itu karena dia melihat fakta bahwa selama ini keberadaan jembatan Suramadu tidak meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Bangkalan lantaran tidak adanya bagi hasil. “Sebaiknya digratiskan saja,” kata Abdurrahman, dikutip dari Tempo.co, Jumat, 22 Januari 2016.
Baca juga:
Dengan menggratiskan Suramadu, kata Abdurrahman, itu malah bisa menumbuhkan investasi di Kabupaten Bangkalan yang dalam 7 belakangan ini mlempem. “Dengan gratis, ongkos pengiriman barang dan jasa jadi lebih murah,” ujarnya.
Lebih jauh, Abdurrahman melihat penggratisan tarif jembatan terpanjang di Indonesia itu akan lebih banyak mendatangkan manfaatnya dibanding mudaratnya. “Banyak positif timbang negatifnya bila Suramadu digratiskan,” tandasnya.
Sementara itu, hal yang bersebrangan justru dilontarkan oleh Mondir Rofi’i, Wakil Bupati Bangkalan, yang menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk menggratiskan Suramadu. Mondir melihat penggratisan Suramadu berpotensi membuat warga Bangkalan tersisih dalam pembangunan Madura.
“Ongkos di Suramadu masih dibutuhkan sebagai ‘protect’. Jangan sampai warga Bangkalan tidak jadi tuan di rumahnya sendiri. Kalau digratiskan total, penguasaan tanah oleh orang (luar daerah) akan semakin banyak, saya tidak mau, harus distop” kata Mondir.
