Standar emisi Euro III mulai resmi diberlakukan di Indonesia pada 1 Agustus 2015 ini. Dampak dari penerapan standar emisi Euro III ini, tak sedikit produsen kendaraan bermotor yang harus menghentikan produksi beberapa varian motornya lantaran tidak lulus standar emisi Euro III.
Salah satu produsen motor yang terkena imbas dari pemberlakukan standar emisi Euro III adalah PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Produsen motor asal Jepang itu harus rela tidak melanjutkan produksi Ninja 2 tak (R dan RR). Hal tersebut boleh dibilang kerugian besar bagi Kawasaki, karena penjualan Ninja 2 tak (R dan RR) hingga saat ini relatif stabil.
Baca juga:
Michael C Tanadhi, Deputy Head Sales Departement Marketing and Sales Division KMI menuturkan, sebagai langkah lanjutan, KMI akan lebih mengoptimalkan strategi penjualan Ninja 250 RR Mono agar bisa menyamai kesuksesan Ninja 2 tak (R dan RR).
“Saat ini penjualan sepeda motor Ninja 250 RR Mono akan lebih kita genjot lagi, sebagai penganti kakaknya Ninja RR yang sudah stop produksi pada akhir minggu kemarin,” ungkap Tanadhi, Senin, 3 Agustus 2015.
Ninja 2 tak (R dan RR) terakhir diproduksi pada 31 juli 2015, hingga saat ini stoknya masih tersisa 9 ribu unit. Tanadhi optimis sisa stok 9 ribu unit itu akan bisa habis dalam waktu 2 bulan saja. Apalagi stok tersebut, menurut Tanadhi, sudah menjadi barang langka, sehingga banyak rider yang ingin mengoleksinya.
“Nampaknya stok itu akan habis, apalagi saat ini stastusnya bisa dibilang barang koleksi, karena sudah tidak akan ada lagi, jadi hanya dalam waktu 2 bulan sudah akan habis. Jadi bagi yang berminat, beli dari sekarang keburu kehabisan” pungkasnya optimis.