Nama Joshua Wong dalam beberapa hari ini memenuhi pemberitaan media, pemuda berusia 17 tahun ini menjadi terkenal lantaran keberaniaannya memimpin aksi 120 ribu massa berdemo di Hongkong menuntut agar China menyerah dan memenuhi tuntutan mereka untuk memberikan hak pilih universal untuk warga Hong Kong.
Joshua Wong dijuluki oleh pemerintah China sebagai “ekstrimis’, Joshua dan massanya mengecam keras kebijakan pemerintah China yang tidak memberi hak pilih bagi warga Hong Kong. menurutnya Joshua, satnya kaum muda menuntut haknya yang telah dirampas pemerintah China.
Baca juga:
“Hak pilih universal adalah misi era ini dan era ini adalah milik orang-orang muda. Jadi biarkan orang-orang muda menyelesaikan misinya. Orang-orang muda akan selalu menjadi pelopor,” kata seperti dilansir IBTimes.com, Selasa (30/9/2014)
Menurut Joshua Wong, dia dan massanya tidak memikirkan sampai kapan akan berdemo, karena menurut Joshua bila sedang memperjuangkan demokrasi, orang tidak terikat lagi dalam waktu, bila masih saja terikat dengan waktu maka cita-citanya tidak akan tercapai.
“Saya tidak berpikir pertempurannya akan panjang, Jika anda memiliki mentalitas berjuang untuk demokrasi adalah panjang, berlarut-larut perang dan anda mengambil perlahan, anda tidak akan pernah mencapainya,” terangnya.
Joshua melihat setiap hari dalam demo adalah hari terakhir pertempuran sehingga bisa membakar semangat dan tekadnya. “Anda harus melihat setiap pertempuran sebagai pertempuran terakhir. Hanya anda yang memiliki tekad untuk melawan,” pungkasnya.