Senapan SPR 2 Buatan Pindad yang Dipakai Kopassus Gemparkan Dunia

By-|

Instagram

Senapan SPR 2 buatan Pindad
Senapan SPR 2 (kompas.com)

Teknologi alutsista militer Indonesia mulai mendapat perhatian lagi dari pemerintah, selain membeli peralatan perang dari luar Negeri pemerintah juga mulai memaksimalkan potensi dari PT Pindad, perusahaan manufaktur yang menyediakan berbagai peralatan dan senjata untuk militer Indonesia.

Sena Maulana, kadep komunikasi Pindad mengatakan bahwa PT Pindad saat ini sedang memproduksi 150 pucuk senjata senapan tipe sniper bernama SPR 2 untuk Kopassus. Menurutnya, senapan SPR 2 produksi Pindad sudah membuat gempar dunia karena kemampuannya yang luar biasa.

“Kita sedang bikin 150 pucuk (senapan SPR 2) buat Kopassus, dunia sniper internasional sudah gempar. Senapan SPR 2 ini jangkauannya sampai 2 km,” kata Sena Maulana di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Baca juga:

Senapan SPR 2 menggunakan peluru kaliber .50 BMG atau 12,7x99mm Anti Material Rifles, peluru tersebut sanggup menembus kendaraan lapis baja setebal dua sentimeter dari jarak 1 kilometer. Bahkan menurut Sena, peluru tersebut bisa terbakar dan meledak di dalam kendaraan lapis baja.

“Pelurunya 12,7 mm anti material, jenis pelurunya paling ditakuti karena bisa menembus tank dan kendaraan lapis baja. Peluru ini dapat menembus baja lalu terbakar dan meledak di dalam,” jelasnya seperti dikutip dari merdeka.com, Kamis (6/11/2014).

Sena mengungkapkan bahwa senapan SPR 2 merupakan pengembangan dari senapan Zastava M93 Black Arrow buatan Yugoslavia. Tahun 2003 TNI mempunyai tiga pucuk Zastava M93 Black Arrow lalu tahun 2006 TNI mulai memproduksi sendiri senapan SPR yang merupakan singkatan dari Senapan Penembak Rundu.

“Tahun 2003, TNI punya 3 pucuk dari negara lain tapi nggak berani uji karena berat dan besar. Akhirnya kita uji bareng-bareng lalu kita buat sendiri tahun 2006, itu awalnya,” terangnya.

Masih menurut Sena, di dunia ini hanya ada empat negara yang bisa membuat senapan serupa dengan SPR 2, namun Sena enggan menyebutkan negara mana saja yang dia maksudkan. “Di dunia kurang dari 4 negara yang mampu buat. Itu Amerika dan Eropa, nggak enak kita sebut namanya dia di sini juga.” pungkasnya.

Berita Terkait.