Seorang pengusaha asal Indonesia yang belum diketahui identitasnya berani menawar situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan harga yang sangat fantastis, yakni Rp 12 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Arief, Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang, lewat akun Facebooknya. Andi Arief enggan membocorkan nama dari pengusaha tersebut, dia hanya menjelaskan bahwa pengusaha tersebut bergerak di bidang usaha hasil bumi.
“Ada yang minat membeli riset kita Rp12 triliun ditukar dengan kepemilikan saham 60 persen plus biaya survei yang sudah dikeluarkan,” tulis Andi di akun Facebooknya, Jumat (7/11/2014).
Baca juga:
Awalnya Andi diundang oleh pengusaha tersebut untuk bertemu pada Jumat (7/11/2014) siang, dalam pertemuan tersebut sang pengusaha mengutarakan niatnya untuk membeli 60 persen saham TTRM dengan harga Rp 12 triliun. “Orang itu mengaku konsorsium dan meminta 60 saham atas riset itu dan TTRM 40 persen,” terangnya, dilansir Viva News, Sabtu (8/11/2014).
Andi Arief mengaku terkejut mendengar tawaran dengan nilai fantastis dari pengusaha tersebut, terlebih Andi dan TTRM merasa tak pernah mengumumkan akan adanya harta karun di situs Gunung Padang. Andi mengatakan bahwa dirinya akan membicarakan hal tersebut dengan mantan Presiden SBY dan pihak TNI selaku pelindung.
“Saya kaget juga, bukankah TTRM tak pernah mengatakan ada harta karun di bawah permukaan. Saya bilang saya pikirkan dulu karena ini memang masih milik TTRM tapi ada inisiator sesungguhnya Pak SBY dan ada keterlibatan TNI sebagai pelindung,” terangnya.
Lebih lanjut, Andi mengatakan bahwa selama menjalakan riset di gunung Padang, TTRM telah menanggung beberapa hutang karena belum turunnya dana survei sebesar Rp 3 miliar yang dijanjikan pemerintah. “Dan juga masih belum turunnya janji dana survei dari pemerintah sebesar Rp3 miliar,” pungkasnya.