Rabu (11/2/2015) kemarin, sekira pukul 19.00 WIB, ada yang berbeda di depan Istora Senayan. Petang itu, tempat tersebut jadi ajang duel antara Roysepta Abimanyu, pemilik akun twitter @redinparis, dengan Cipta Panca Laksana, pemilik akun @panca66.
Awal perseteruan antara Roysepta dan Panca bermula saat keduanya berdebat tentang penandatanganan kerjasama studi kelayakan pembuatan mobil Indonesia antara CEO Proton dan CEO PT. Adiperkasa Citra Lestari. Dari perdebatan dunia maya itu, keduanya lalu memutuskan untuk menyelesaikan konflik di dunia nyata.
Dari pantauan Media Jurnal di akun Twitter keduanya, Panca merasa telah diteror oleh Roysepta karena dalam salah satu kicauannya, Roysepta mengungkapkan data diri Panca, seperti umur dan tempat kerjanya. Perkelahian itu sendiri disaksikan oleh teman-teman keduanya, sedangkan hasilnya dimenangkan oleh Panca.
Dari klarifikasi di blog pribadinya, abimanyu.blogspot.com, yang dipublish pada Kamis (12/2/2015), Roysepta menengaskan bahwa sebenarnya pihaknya sama sekali tidak ingin menyelesaikan konflik yang terjadi antara dirinya dengan Panca lewat perkelahian atau kekerasan.
“Yang jelas, saya sudah berupaya mengkomunikasikan jalan keluar “damai” sampai saat menjelang perkelahian dan saya telah melakukan upaya terbaik saya untuk membela diri secara fisik.” tulis Roy dalam salah satu poin klarifikasinya.
Sempat beredar kabar bahwa pihak Roysepta akan melaporkan panca ke polisi atas tuduhan penganiayaan, namun dari klarifikasi di blognya, Roysepta membantah bahwa dirinya akan melaporkan Panca ke polisi. Menurutnya, adalah hal yang tidak perlu melaporkan perkelahian satu lawan satu ke pihak berwajib.
“Dalam peleraian memang teman-teman saya memberikan peringatan mengenai pasal-pasal kriminal kepada Sdr. Panca. Namun, saya memandang tidak perlu melakukan pelaporan ke pihak-pihak yang berwajib seperti yang dituduhkan oleh Sdr. Panca dan kawan-kawan.” tegasnya.
