Tren mengoleksi batu akik belakangan ini kembali muncul, banyak kolektor atau pecinta batu akik berburu batu akik hingga ke pelosok tanah air. Salah satu batu akik yang yang sedang banyak diburu adalah batu bacan.
Sesuai dengan namanya, batu bacan adalah batu yang berasal dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Salah satu keunikan batu bacan adalah kemapuannya untuk berubah warna.
Masno, Salah satu kolektor batu akik menjelaskan, batu akik bacan ada banyak jenisnya, antara lain doko, obi, dan palamea. Menurut Musno batu bacan akan membuat percaya diri orang yang memakainya.
Baca juga:
“Semua jenis bacan itu bagus. Kebetulan saya ada tiga jenis. Mulai doko, obi, dan palamea. Pokoknya bagus kalau dipakai, apalagi kan memang harganya mahal dan kalau dipakai bisa bikin kita lebih percaya diri ketimbang pakai jenis batu akik lain yang lebih murah,” kata Musno, di kediamannya Jalan Datuk Pamusu, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Senin (29/9/2014).
Dari beberapa jenis batu bacan, yang paling dicari menurut Musno adalah butu bacan jenis doko, batu jenis ini disebut paling bernyawa diantara jenis lainnya karena bisa berubah warna dengan sangat jelas. “Makanya sampai dibilang bernyawa karena bisa berubah warna dan paling mahal harga jualnya,” terangnya.
Musno menjelaskan bahwa batu bacan harganya bervariasi, untuk yang sudah dibentuk menjadi batu cincin harganya antara Rp 5 juta hingga Rp 15 juta, sedangkan untuk yang masih berupa bongkahan dijual seharga Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
“Ya itu, untuk ukuran kecil Rp 5 juta dan ukuran besar bisa Rp 15 juta per butir harganya, Itu harga yang sudah jadi. Kalau dibeli perbongkahan seperti bacan doko bisa Rp 200 juta sampai Rp 300 juta per kilogram.” tandasnya, dilansir dari Liputan6, Senin (29/9/2014).