Melalui anak usahanya PT Kreatif Media Karya (KMK), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) akan mengakuisisi 50 persen saham dan satu lembar saham PT Kapanlagi Dot Com Networks (KLN). Akuisisi tersebut akan menambah lini bisnis digital Grup Emtek di bawah KMK.
Adi Sariaatmadja, CEO KMK menuturkan, akuisisi Kapanlagi adalah sebuah aliansi strategis dan bentuk sinergi kegiatan usaha di bidang digital. Akuisisi ini juga akan membuat KLN memiliki 99,9 persen saham PT Liputan Enam Dot Com, salah satu media digital di bawah KMK.
“Pengalihan ini sedang diproses sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku di Indonesia dan akan efektif setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Liputan Enam Dot Com dan KLN,” ungkap Adi, sebagaimana diwartakan CNNIndonesia.com, Kamis, 15 Februari 2018.
Pasca akuisisi PT Kapanlagi Dot Com Networks (KLN), jaringan media Emtek akan semakin luas dengan bertambahnya beberapa media digital di bawah KLN, yakni Kapanlagi.com, Merdeka.com, Bola.net, Vemale.com, Fimela.com, Brilio.net, Famous.id, dan Dream.co.id.
Baca juga:
Adi mengatakan, media-media digital di bawah KLN yang bergabung dalam jaringan Emtek akan bersinergi dengan media televisi di bawah KMK, seperti SCTV, Indosiar, O Channel, Pay-TV Nexmedia.
“Kami melihat masa depan media ada di sinergi TV dan media digital. kemitraan ini diharapkan membuat KMK akan menjadi grup media digital yang memiliki media vertikal terlengkap,” terang Adi.
Dengan kata lain, media yang tergabung dalam Grup Emtek bakal memiliki segmen konten yang beragam, seperti hard news, gaya hidup, hiburan, hingga olah raga. Hal ini juga mengantisipasi jumlah pengguna internet dari kaum milenial yang terus meningkat
Sementara itu, Steve Christian, CEO PT Kapanlagi Dot Com Networks menyebut akuisisi KLN oleh Emtek bisa melawan media-media yang selama ini rajin menyebarkan berita palsu (hoax) dan tak berimbang.
Menurut Steve, akusisi KLN oleh Emtek juga menggabungkan tim media dari kedua belah pihak yang jumlah totalnya lebih dari seribu orang. “Apalagi dengan tim gabungan dengan jumlah lebih dari 1.000 orang,” kata Steve.