Cat scratch disease (CSD) atau infeksi yang ditularkan oleh kucing kembali memakan korban. Janese Walters, seorang wanita asal Ohio, Amerika Serikat, dilaporkan mengalami kebutaan permanen di mata kirinya akibat CSD. Sebelum divonis buta oleh dokter, Janese mengira bahwa sakit di mata kirinya hanyalah penyakit mata biasa yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun akhirnya, Kris Brickman, dokter dari Universitas Toledo yang menangani Janese memastikan kebutaan Janese disebabkan oleh kucing. Dokter berkeyakinan seperti itu setelah Janese bercerita bahwa beberapa hari sebelum matanya sakit, kucing peliharannya menjilati matanya.
Baca juga:
Menurut Brickman, seekor kucing bisa menularkan penyakit yang menyerang otak, mata, jantung, dan organ internal lain. Adapun bagian paling berbahaya dari seekor kucing adalah mulutnya. Sekali mulut atau lidah kucing menjilati bagian tubuh yang terbuka atau luka, maka resiko serangan CSD semakin besar.
“Jangan biarkan kucing menjilati luka yang terbuka dan upayakan tidak terkena jilatan. Apa pun yang terkena mulut kucing, termasuk sedikit luka, maka Anda akan mengalami itu,” ujar Brickman, dikutip dari Fox News, Sabtu, 30 Mei 2015.
Brickman menjelaskan bahwa sekira 40 persen dari populasi kucing di seluruh dunia membawa bakteri penyebar CSD. Bakteri CSD sangat rentan terhadap anak-anak, terlebih lagi untuk anak di bawah usia 5 tahun. Brickman tidak melarang masyarakat memelihara kucing, hanya saja dia menyarankan agar para pemelihara kucing mencuci tangannya setiap selesai bermain dengan kucingnya.
Sementara itu, sang korban, Janese Walters, hanya bisa menyesali dirinya yang kurang berhati-hati dalam memelihara kucing. Janese berharap kebutaan dirinya yang disebabkan oleh kucing bisa menjadi pelajaran bagi para pemelihara kucing lain. “Anda tidak ingin kehilangan penglihatan Anda bukan?” kata Janese.