Bagi sebagian orang, susah tidur atau insomia mungkin dianggap hal yang spele atau tidak terlalu membahayakan bagi kesehatan. Tak sedikit orang yang mengalami Insomia membiarkan hal tersebut bertahun-tahun begitu saja tanpa berniat atau mencoba untuk mengobatinya.
Tapi tahukah anda bahwa peneltian yang telah dilakukan selama 40 tahun menunjukan bahwa Insomia bisa memicu kematian bagi penderitanya? Insomia yang bisa membahayakan nyawa pendiratanya adalah insomia kronis, dimana penderita Insomia hampir setiap malam tidak bisa tidur.
Baca juga:
Penelitian yang dilakukan oleh Tucson Epidemiological Study yang dimulai sejak tahun 1972 menunjukan bahwa orang yang mengalami sulit tidur setidaknya tiga hari dalam seminggu mempunyai resiko kematian lebih tinggi dari orang yang tidurnya normal.
Dr Sairam Parthasarathy, peneliti dari Tucson Epidemiological Study mengatakan bahwa orang yang rutin mengalami insomia akan membuat seluruh sistem di tubuhnya tidak bisa maksimal melakukan peremajaan, hal tersebut bisa memicu kerusakan organ, seperti jantung dan paru-paru, dengan rusaknya organ kematian tinggal menghitung hari.
“Insomnia kronis seringnya terjadi selama 3 malam setiap minggu yang berlangsung selama setidaknya 3 bulan. Anda harus waspada akan hal ini sebab jika dibiarkan mampu merusak seluruh anggota tubuh dan sel,” kata dr Sairam Parthasarathy, dilansir Daily Mail, Jumat (28/11/2014).
