Setelah lama tak terdengar kabar kelanjutannya, proyek Monorel Bandung Raya diumumkan batal dibangun. Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, menjelaskan Monorel Bandung Raya batal lantaran sudah ada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dari pemerintah pusat yang sepaket dengan proyek light railway transit (LRT) Bandung Raya.
“Monorail disetop, karena nanti kalau tidak nyambung, tidak connect dengan kereta cepat kan masalah. (Kereta cepat) connect-nya dengan LRT. Di Jakarta juga LRT, ya udah LRT-lah,” Kata Ahmad Heryawan (Aher), di bandung, Senin, 11 April 2016.
Baca juga:
Pengalihan proyek Monorel Bandung Raya menjadi LRT Bandung Raya, menurut Aher, akan bisa menguntungkan Pemerintah Provinsi Bandung karena proyek tersebut rencananya akan dibiayai oleh APBN. Dengan begitu, harga tiket kereta LRT Bandung Raya nantinya bisa ditekan.
“Kita akan mengusulkan ke pusat, dan Insya Allah akan tertuang LRT Bandung Raya di Raperpres. Pembiayaan untuk LRT kita usulkan jadi pembiayaan APBN, supaya harga tiket LRT Bandung Raya tidak lebih mahal dari (LRT) Jakarta” katanya, dikutip dari Merdeka.com, Rabu, 13 April 2016.
Aher juga melihat banyak manfaat ayang akan diberikan LRT Bandung Raya bila telah dibangun nanti, salah satunya adalah bisa menghubungkan sejumlah kabupaten/kota di Jabar. “Tidak saja menghubungkan kawasan di Kota Bandung, tapi luar Kota Bandung. Seperti Tegalluar ke Soreang, ke Tanjungsari, Tegalluar ke Cimahi, Padalarang, dan ke tempat lain. Kan menjadi komprehensif,” pungkasnya.
