Setelah beberapa waktu lalu Balai Konservasi Borobudur (BKB) melapisi tangga sebelah timur dan utara candi Borobudur dengan kayu, BKB kini tengah bersiap untuk melapisi tangga sisi barat Borobudur dengan bahan karet yang diimpor dari Jerman.
Iskandar M. Siregar, Kepala Seksi Layanan Konservasi BKB, mengatakan tujuan pelapisan karet di tangga Borobudur sama dengan pelapisan kayu sebelumnya, yakni untuk mencegah terjadinya pelapukan pada batu-batu tangga candi yang setiap hari dipijak pengunjung.
“Tujuannya sama, untuk mencegah dan mengendalikan tingkat keausan batuan candi,” ungkap M. Siregar sebagaimana dikutip dari JPNN, Kamis, 25 Februari 2016.
Baca juga:
Ketika lapisan karet sudah terpasang, BKB akan mebandingkan efek antara tangga yang dilapisi kayu dengan yang berlapis karet. Bahan lapisan yang mempunyai kinerja optimal akan dipilih untuk melapisi tangga di semua sisi serta bisa dijadikan contoh untuk candi-candi lain di Indonesia.
“Nanti dipilih mana yang terbaik. Jika berhasil bisa menjadi prototipe,” terangnya.
Karet yang dipilih BKB, lanjut M. Siregar, biasa digunakan pada lintasan lari dan mempunyai ketahanan antara 3 sampai 5 tahun. “Perkiraan daya tahan lapisan karet ini bisa sampai 3-5 tahun mendatang,” lanjut M. Siregar.
Adapun pada lapisan kayu yang dipakai sebelumnya, kayu yang digunakan adalah kayu jati yang telah diuji coba selama setahun. “Untuk jenis kayu yang dipakai sebelumnya adalah kayu jati. Material ini telah diujicobakan di Candi Borobudur selama satu tahun,” tandasnya.