Kamis, 19 November 2015, operator seluler Indosat resmi mengumumkan pergantian nama menjadi Indosat Ooredoo. Tak cukup mengherankan bila nama baru yang dipakai Indosat adalah Indosat Ooredoo, mengingat Ooredoo, perusahaan telekomunikasi asal Qatar itu adalah pemegang 65 persen saham Indosat.
Meski Saham mayoritasnya dimiliki oleh Ooredoo, namun hal tersebut tidak serta-merta membuat Indosat bisa memakai nama Oooredoo secara gratis. Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat, menjelaskan, Indosat harus membayar lisensi per tahun selama memakai nama Ooredoo.
Baca juga:
“Memang ada perjanjian yang disebutkan kami harus membayar lisensi itu per tahun. Tapi itu juga ada syarat dan ketentuannya, jika perusahaan mendapatkan keuntungan. Itu pun hitung-hitungannya bisa berbeda,” kata Alex, di Kantornya, Kamis, 19 November 2015.
Keuntungan yang didapatkan Indosat dengan membayar lisensi ke Ooredoo adalah bisa mengakses semua sumber daya yang dimiliki Ooredoo, seperti sumber daya marketingnya. Contohnya, Indosat ke depan tidak perlu membayar lagi, bila ingin memakai Brand ambassador yang telah dikontrak Ooredoo.
“Jadi gini, dahulu kita kan masih bayar Messi (pesepakbola) untuk marketing Indosat. Sekarang sudah tidak. Jadi kalau Ooredoo gaet bintang atau siapapun, itu bisa langsung kita pakai untuk marketing,” terangnya Alex, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat, 20 November 2015.
Menariknya, lanjut Alex, kesepakatan bayar lisensi nama itu tidak sepenuhnya mengikat. Indosat tidak perlu membayar lisensi ke Ooredoo bila perusahaan tidak memperoleh keuntungan. “Itu kan (bayar lisensi) kalau kita untung. Kalau tidak ya kita tidak akan bayar,” pungkasnya.
