Baru-baru ini, tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menyita seratus lebih senjata airsoft gun ilegal dari beberapa lokasi dan toko ilegal di Jakarta. Selain itu, polisi juga menyita 12 pucuk senjata api dan menangkap seorang penjual senjata-senjata berbahaya itu yang juga merupakan karyawan BUMN.
“Total ada 106 pucuk senjata airsoft gun berbagai tipe dan merek, 12 pucuk senjata api, sepucuk pen gun, 2 pucuk senjata airgun laras panjang. Satu orang tersangka, AS, 37 tahun, adalah karyawan BUMN. Dia menjual senjata secara ilegal,” ujar Kombes Krishna Murti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, di kantornya, Minggu, 15 November 2015.
Baca juga:
Mohammad Iqbal, Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengatakan bahwa operasi penyitaan senjata-senjata berbaya itu dilakukan guna mencegah terjadinya aksi kejahatan. Dalam beberapa tahun ini, para perampok yang berkeliaran di jalanan banyak memakai airsoft gun untuk menakuti dan melukai korbannya.
“Saya kira masyarakat sudah paham bahwa senjata yang ada di hadapan kita ini adalah replika dan banyak digunakan aksi kejahatan seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan nasabah bank,” ujar Iqbal, dikutip dari Detik.com, Senin, 16 November 2015.
Selain untuk aksi kejahatan, lanjut Iqbal, banyak orang membeli airsoft gun secarai legal maupun ilegal untuk sekadar gagah-gagahan. Jadi, aksi polisi yang semakin gencar dalam melakukan razia kepada toko dan para pemilik airsoft gun juga untuk mencegah terjadinya konflik antar masyarakat.
“Banyak orang yang memiliki senjata api atau pun airsoft gun baik legal maupun ilegal, disalahgunakan entah untuk gagah-gagahan atau melakukan penodongan. Nah hal ini tentu berbahaya bagi masyarakat, sehingga tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum melakukan undercover buy dan teknik lainnya untuk menyita senjata ilegal,” tandasnya.
